Prognosis

Prognosis

Langkah 

link sbobet terbaru ini untuk memperkirakan apakah situasi sulit yang dialami siswa masih mungkin untuk dituntaskan serta memutuskan bermacam pilihan pemecahannya, Misalnya ini dikerjakan dengan sistem mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga. Mendidik mengambil keputusan pada tahap ini seyogyanya terutamanya dulu dilakukan konferensi kasus, dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk dipinta berprofesi sama menangani kasus – kasus yang dihadapi.

Remedial atau referal (Alih Tangan Kasus)

Cara macam dan sifat serta sumber permasalahannya masih berhubungan dengan cara pelajaran dan masih masih berada dalam kemampuan dan kesanggupan guru atau guru pembimbing, pemberian bantuan pengarahan bisa dikerjakan oleh guru atau guru pembimbing itu sendiri. Tetapi, jikalau permasalahannya menyangkut aspek-aspek kepribadian yang lebih mendalam dan lebih luas karenanya sepantasnya tugas guru atau guru pembimbing sebatas cuma membikin anjuran terhadap spesialis yang lebih kompeten.

Evaluasi dan Follow Up

 manapun yang dicapai, evaluasi atas usaha pemecahan situasi sulit seyogyanya dikerjakan evaluasi dan tindak lanjut, untuk mengamati seberapa dampak perbuatan bantuan (treatment) yang sudah dikasih kepada pemecahan situasi sulit yang dihadapi siswa.

Berkenaan dengan evaluasi pengarahan, Depdiknas sudah memberikan kriteria-kriteria keberhasilan layanan pengarahan belajar, yakni :

 

Berkembangnya pemahaman baru yang didapatkan siswa berhubungan dengan situasi sulit yang dibahas;

Perasaan positif sebagai pengaruh dari pengerjaan dan materi yang dibawakan melewati layanan, dan

 kesibukan yang akan dilakukan oleh siswa setelah pengerjaan layanan dalam rangka menciptakan upaya lebih lanjut pengentasan situasi sulit yang dialaminya.

Sementara itu, Robinson dalam Abin Syamsuddin Makmun (2003) mengemukakan sebagian kriteria dari keberhasilan dan efektivitas layanan yang sudah dikasih, yakni sekiranya:

 

Siswa sudah menyadari (to be aware of) atas adanya situasi sulit yang dihadapi.

Siswa sudah memahami (self insight) dilema yang dihadapi.

Siswa sudah mulai menonjolkan kesediaan untuk mendapatkan kenyataan diri dan masalahnya secara obyektif (self acceptance).

Siswa sudah menurun ketegangan emosinya (emotion stress release).

Siswa sudah menurun penentangan kepada lingkungannya

Siswa mulai menonjolkan kecakapannya dalam memastikan, mengadakan opsi dan mengambil keputusan secara sehat dan rasional.

Siswa sudah menonjolkan kesanggupan mengerjakan usaha –usaha pembetulan dan penyesuaian diri kepada lingkungannya, cocok dengan dasar pertimbangan dan keputusan yang sudah diambilnya